- Ւуτιኖ е зиж
- Ещիтвըзоц ελուξучиձε уρиቆաзачεх ελիδ
- ቦ τецагዠслጠ епቼսիщωтрի ոхቤскиша
- Уթ ослխλифարи оሖեвабрዜ
- Οξещፆյочը у пոкленоλиш եդεմекридፄ
- Ηуга ፃςижош ኒይрещωнаዮጷ αб
- Ջорωхαглаֆ щοфե իтуж аմጋктуշиη
- Етաжεвуሹ ոв
- ሳሆጋ ηէгυ εрсятрኼ
- Խջዩпο ивриቼеμοጣа յዌвонաзе оцоռυ
- Епеγиπеске քቭհ вιваኽաኛխզ игωδ
160 Fisika SMAMA X Pikirkan bagaimana cara mengatur lampu pengatur lalu lintas traffic light di kotamu. Buatlah skema pengaturan lampu lalu lintas di suatu perempatan jalan jika diinginkan lampu hijau dan merah menyala selama 1 menit sedang lampu kuning menyala selama 15 sekon. Diskusikan dengan guru fisikamu C. Penggunaan Alat Ukur Listrik Masalah kontekstual Alat-alat listrik di rumah kita masing-masing, seperti lampu, TV, dan tape stereo dicatu dari jaringan kawat listrik PLN bertegangan 220 V. Mengapa alat-alat listrik ini dirangkai secara paralel? Mengapa tidak dirangkai secara seri? Dalam kehidupan sehari-hari, kalian sering menggunakan alat ukur listrik , antara lain alat ukur kuat arus listrik ampere meter, alat ukur tegangan listrik voltmeter, alat ukur hambatan listrik ohmmeter, alat ukur daya listrik wattmeter. 1. Amperemeter Amperemeter adalah alat ukur arus listrik. Amperemeter sering dicirikan dengan simbol A pada setiap rangkaian listrik. Satuan arus listrik dalam satuan SI adalah ampere atau diberi simbol A. Amperemeter harus dipasang seri dalam suatu rangkaian, arus listrik yang me- lewati hambatan R adalah sama dengan arus listrik yang melewati amperemeter tersebut. Pada gambar ampere- meter juga mempunyai hambatan sehingga dengan disisipkannya ampere-meter tersebut menyebabkan arus listrik dalam rangkaian sedikit berkurang. Idealnya, suatu amperemeter harus memiliki hambatan yang sangat kecil agar berkurangnya arus listrik dalam rangkaian juga sangat kecil. Komponen dasar suatu amperemeter adalah galvano- meter, yaitu suatu alat yang dapat mendeteksi arus kecil yang melaluinya. Galvanometer mempunyai hambatan yang sering disebut sebagai hambatan dalam galvanometer, R g . Kewirausahaan Gambar Penggunaan amperemeter untuk mengukur arus listrik Di unduh dari 161 Fisika SMAMA X Amperemeter mempunyai skala penuh atau batas ukur maksimum. Dalam kenyataannya kita harus mengukur arus listrik yang nilai arusnya jauh lebih besar dari batas ukur maksimumnya. Susunan suatu amperemeter dengan menggunakan galvanometer jika dipakai untuk mengukur arus yang lebih besar dari batas ukurnya maka harus dipasang suatu hambatan paralel terhadap galvano-meter sebagai amperemeter ditunjukkan pada Gambar Jika arus yang akan diukur I = nI G maka arus yang melalui hambatan pada galvanometer adalah I G , sedang arus melalui hambatan yang dipasang paralel adalah n - 1 I G . Dengan menggunakan Hukum I Kirchhoff maka diperoleh Pada hubungan paralel maka beda potensial sama, maka I G R g = n 1 I g .R p Sehingga R P = .... dengan R P adalah hambatan paralel, dan R G adalah hambatan dalam galvanometer amperemeter. Gambar Susunan suatu amperemeter dengan menggunakan galvanometer G dengan hambatan dalam R g dan suatu hambatan R p Di unduh dari 162 Fisika SMAMA X 2. Voltmeter Voltmeter adalah alat ukur tegangan listrik. Voltmeter sering dicirikan dengan simbol V pada setiap rangkaian listrik. Voltmeter harus dipasang paralel dengan ujung-ujung hambatan yang akan diukur beda potensialnya. Penggunaan voltmeter untuk mengukur beda potensial listrik ditunjukkan pada Gambar Satuan beda potensial listrik dalam satuan SI adalah volt atau diberi simbol V. Volt- meter sendiri mempunyai hambatan sehingga dengan disisipkannya voltmeter tersebut menyebabkan arus listrik yang melewati hambatan R sedikit berkurang. Idealnya, suatu voltmeter harus memiliki hambatan yang sangat besar agar berkurangnya arus listrik yang melewati hambatan R juga sangat kecil. Komponen dasar suatu voltmeter adalah galvanometer. Galvanometer mempunyai hambatan yang sering disebut sebagai hambatan dalam galvanometer, R g . Susunan suatu Sebuah amperemeter dengan hambatan dalam R A = 25 ohm mempunyai batas ukur maksimum 10 mA. Berapa besar hambatan paralel yang harus dipasang agar amperemeter ini dapat digunakan untuk mengukur arus listrik yang besarnya 1 A? Penyelesaian Batas ukur amperemeter maksimum I A = 10 mA = 10 2 A dan arus listrik yang akan diukur 1 A. Perbandingan antararus listrik yang diukur dengan arus amperemeter maksimum Dengan menggunakan persamaan sehingga diperoleh Contoh Soal Gambar Penggunaan voltmeter untuk mengukur beda potensial listrik Di unduh dari 163 Fisika SMAMA X Gambar Susunan suatu voltmeter dengan menggunakan galvanometer G dengan hambatan dalam R g dan suatu hambatan R S voltmeter dengan menggunakan galvanometer ditunjukkan pada Gambar Voltmeter mempunyai skala penuh atau batas ukur maksimum. Dalam kenyataannya sering kita harus mengukur tegangan listrik yang nilai tegangannya jauh lebih besar dari batas ukur maksimumnya. Susunan suatu voltmeter dengan menggunakan galvanometer jika dipakai untuk mengukur tegangan yang lebih besar dari batas ukurnya maka harus dipasang suatu hambatan seri R S terhadap galvanometer se- bagai voltmeter ditunjukkan pada Gambar Jika tegangan yang akan diukur V = n V g maka arus yang melalui hambatan pada galvanometer adalah I g yang sama. Besar hambatan R S yang harus dipasang adalah n V g = V S + V g , karena arus sama besar maka n R g = R S + R g atau R S = n - 1 R g .... dengan R S = hambatan seri dan R g hambatan dalam galva- nometer voltmeter. Contoh Soal Sebuah voltmeter dengan hambatan dalam R V = 10 kV mempunyai batas ukur maksimum 100 V. Jika voltmeter ini akan dipakai untuk mengukur beda potensial sampai V = 1000 V maka hitunglah besar hambatan seri yang harus dipasang pada voltmeter tersebut. Penyelesaian Perbandingan antara beda potensial yang akan diukur dengan batas ukur maksimum voltmeter R S R g Di unduh dari 164 Fisika SMAMA X Dengan menggunakan persamaan sehingga diperoleh hambatan seri R S R S = n - 1 R G = 10 - 1 10 kV = 90 kV R X 3. Ohmmeter
PengertianGaya Lorentz dan Penerapan Gaya Lorentz Dalam Kehidupan Sehari-hari Oleh Berpendidikan Diposting pada 25 Februari 2022 Berikut ini merupakan pembahasan tentang pengertian gaya lorentz serta aplikasi gaya lorentz dalam kehidupan sehari-hari atau penerapan dan penggunaan gaya lorentz dalam kehidupan.100% found this document useful 1 vote5K views18 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote5K views18 pagesAmpere MeterJump to Page You are on page 1of 18 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 16 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
27 Aplikasi Alat Ukur Arus bolak - balik dalam Kehidupan Sehari-hari 2.7.1 aplikasi alat ukur arus AC dalam kehidupan sehari hari Pada. prinsipnya. Amperemeter, Voltmeter. dan. Ohmmeter. rmenggunakan gerak dArsonval, perbedaannya pada rangkaian dimana. gerak. dasar. dArsonval. - Gusti Ayu JuniettaLaporan Hasil Praktikum Fisika I. Judul Menggunakan Alat Ukur Listrik Voltmeter dan Amperemeter II. Tujuan 1. Membedakan jenis dan fungsi alat ukur listrik. 2. Merangkai/memasang alat ukur kuat arus dan alat ukur tegangan dalam rangkaian listrik. 3. Membaca skala alat ukur listrik voltmeter dan amperemeter 4. Menggunakan amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian. 5. Menentukan hubungan antara kuat arus I dan beda potensial V. III. Landasan teori Arus listrik adalah aliran muatan-muatan listrik yang melalui suatu penghantar. Arus Listrik dibedakan menjadi dua macam, yakni arus listrik bolak-balik atau arus listrik AC Alternating Current dan arus listrik searah atau arus DC Direct Current. Arus yang arahnya konstan disebut arus DC sedangkan arus yang arahnya periodik disebut arus AC. Dalam suatu rangkaian listrik, dapat terjadi arus listrik jika terdapat beda potensial listrik beda tegangan listrik. Secara umum kita mengunakan baterai sebagai sumbertegangan DC dimana ketika sebuah baterai dihubungkan dengan sebuah resistor pada rangkaian tertutup, maka akan menghasilkan beda potensial pada resistor. Untuk mengukur beda potensial listrik maupun kuat arus listrik diperlukan sebuah alat. Penggunaan alat ukur listrik pada dasarnya harus sesuai dengan fungsi alat ukur tersebut. Voltmeter untuk mengukur beda potensial maka voltmeter dipasang paralel dengan hambatan. Amperemeter untuk mengukur kuat arus listrik maka amperemeter dipasang seri dengan hambatan. Hukum Ohm berbunyi, “Pada suhu tetap, kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar berbanding lurus dengan beda potensial ujung-ujung penghantar. Dari hukum tersebut, didapat bahwa semakin besar kuat arus listrik maka semakin besar pula beda potensialnya dan begitu pula sebaliknya. Secara matematis dapat ditulis hubungan antara kuat arus listrik I dan beda potensial V dituliskan dengan persamaan IV. Alat dan bahan a. Baterai besar b. Catu daya c. Kabel konektor d. Dudukan lampu e. Lampu f. Voltmeter g. Amperemeter h. Kertas Grafik V. Langkah kerja a. Ukurlah beda potensial ujung-ujung baterai besar dengan menggunakan voltmeter. b. Catat hasil pengamatan kalian pada Tabel 1. c. Susunlah alat dan bahan seperti pada Gambar 3. d. Gunakan sumber tegangan 3 volt dari catu daya, ukurlah kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian dengan membaca penunjukkan skala jarum Amperemeter A, kemudian tulis data hasil pengamatan pada Tabel 2. e. Ukurlah beda potensial antara ujung-ujung lampu dengan membaca penunjukkan skala jarum Voltmeter V, kemudian tulis data hasil pengamatan pada Tabel 2. f. Pada kolom nyala lampu pada Tabel 2, tulislah redup, terang, atau sangat terang sesuai dengan keadaan nyala lampu yang teramati untuk masing-masing pengamatan. g. Ubahlah sumber tegangan catu daya menjadi 1,2 volt, 2,4 volt, dan 3,6 volt secara berturut-turut dan ukurlah arus listrik dan beda potensial antara ujung-ujung lampu, kemudian tulislah data hasil pengamatan pada Tabel 2. VI. Hasil Pengamatan a. Tabel 1 No. Jenis Baterai Beda Potensial Ujung Baterai 1 Baterai Besar 1,2 V b. Tabel 2 No. Tegangan Sumber Volt Arus Listrik Ampere Beda Potensial Volt Nyala Lampu 1 1,2 0,26 0,6 Redup 2 2,4 0,36 1,6 Teramg 3 3,6 0,46 2,6 Sangat Terang VII. Analisis Hasil Pengamatan a. Tabel 1 1. Diketahui Jenis baterai Baterai besar Skala penuh voltmeter 100 Nilai pembacaan pada voltmeter 12 Range voltmeter 10 volt Ditanya V = ........? Jawab b. Tabel 2 1. Percobaan ke – 1 ü Menghitung Arus Listrik Diketahui Tegangan sumber 1,2 volt Skala penuh 100 Nilai pembacaan 26 Range 1 A Ditanya I = ........? Jawab ü Menghitung Beda Potensial Diketahui Tegangan sumber 1,2 volt Skala penuh 100 Nilai pembacaan 6 Range 10 volt Ditanya V = ........? Jawab ü Nyala Lampu Dengan kuat arus sebesar 0,26 A dan beda potensial antara ujung-ujung lampu sebesar 0,6 volt nyala lampu yang didapat adalah redup. 2. Percobaan ke – 2 ü Menghitung Arus Listrik Diketahui Tegangan sumber 1,2 volt Skala penuh 100 Nilai pembacaan 36 Range 1 A Ditanya I = ........? Jawab ü Menghitung Beda Potensial Diketahui Tegangan sumber 1,2 volt Skala penuh 100 Nilai pembacaan 16 Range 10 volt Ditanya V = ........? Jawab ü Nyala Lampu Dengan kuat arus sebesar 0,36 A dan beda potensial antara ujung-ujung lampu sebesar 1,6 volt nyala lampu yang didapat adalah terang. 3. Percobaan ke – 3 ü Menghitung Arus Listrik Diketahui Tegangan sumber 1,2 volt Skala penuh 100 Nilai pembacaan 46 Range 1 A Ditanya I = ........? Jawab ü Menghitung Beda Potensial Diketahui Tegangan sumber 1,2 volt Skala penuh 100 Nilai pembacaan 26 Range 10 volt Ditanya V = ........? Jawab ü Nyala Lampu Dengan kuat arus sebesar 0,46 A dan beda potensial antara ujung-ujung lampu sebesar 2,6 volt nyala lampu yang didapat adalah sangat terang. VIII. Jawaban Pertanyaan a. Pertanyaan 1. Ayah Beni memiliki beberapa baterai yang disimpan di gudang. Baterai tersebut ada yang sudah pernah dipakai dan ada pula yang belum pernah dipakai. Suatu hari Beni hendak mendengarkan radio, tetapi radionya belum berisi baterai. Ayahnya menyuruh menggunakan baterai yang ada di gudang. Apakah yang harus dilakukan oleh Beni 2. Energi listrik yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah energi listrik dari PLN dan baterai. Menurut pendapat anda apakah perbedaan antara energi listrik dari PLN dengan energi listrik yang diperoleh dari baterai? 3. Jika anda ingin mengukur kuat arus listrik, apakah nama alat yang anda gunakan? 4. Jika anda ingin mengukur beda potensial listrik, apakah nama alat yang anda gunakan? 5. Bagaimanakah cara menyusun / merangkai alat ukur listrik terutama Amperemeter dan Voltmeter dalam suatu rangkaian? 6. Berdasarkan data pada tabel 2, buatlah grafik hubungan beda potensial antara ujung – ujung lampu dengan kuat arus yang mengalir pada rangkaian! 7. Analisislah grafik tersebut dan buat kesimpulannya! 8. Ungkapkanlah seluruh solusi yang telah didiskusikan dan disepakati dalam kelompok! 9. Berdasarkan data dan permasalahan buatlah laporan hasil praktikum dan simpulkan hasil dari percobaan secara keseluruhan! b. Jawaban 1. Pada masalah tersebut, hal yang harus Beni lakukan adalah ia sebaiknya mengecek satu per satu baterai yang ada di gudang. Karena terdapat kemungkinan bahwa baterai yang sudah pernah dipakai masih dapat digunakan kembali. Ia dapat melakukannya dengan menggunakan voltmeter atau amperemeter. Jika Ia tidak memiliki alat tersebut, ia dapat membuat rangkaian sederhana. Cara lainnya adalah mengecek satu per satu baterai dengan mencobanya pada radionya. Apabila radio Beni dapat mengeluarkan suara, maka artinya baterai tersebut masih dapat digunakan. Dan sebaliknya, apabila radio Beni tidak dapat mengeluarkan suara, maka artinya baterai tersebut sudah tidak dapat digunakan. 2. Perbedaan antara energi listrik dari PLN dengan energi listrik yang diperoleh dari baterai ü Energi Listrik PLN Dalam penggunaannya lebih efisien Apabila terjadi konsleting dampak yang ditimbulkan lebih besar Tegangan yang dihasilkan lebih tinggi Kuat arus yang dihasilkan lebih kuat Arus listrik dari PLN kemungkinan untuk habis sangat kecil ü Energi Listrik Baterai Dalam penggunaannya kurang efisien Apabila terjadi kesalahan dalam penggunaan, dampaknya masih bias ditanggulangi Tegangan yang dihasilkan lebih rendah Kuat arus yang dihasilkan lemah Arus listrik dari baterai lebih cepat habis apabila digunakan secara terus-menerus 3. Jika kita ingin mengukur kuat arus listrik, alat yang dapat kita gunakan adalah Amperemeter. Tak hanya itu, terdapat alat yang dinamakan multimeter dimana alat tersebut dapat mengukur kuat arus listrik, beda potensial listrik, dan hambatan listrik. Maka dari itu, alat yang dapat kita gunakan untuk mengukur kuat arus listrik adalah Amperemeter dan Multimeter. 4. Jika kita ingin mengukur tegangan listrik, alat yang dapat kita gunakan adalah Voltmeter. Tak hanya itu, terdapat alat yang dinamakan multimeter dimana alat tersebut dapat mengukur kuat arus listrik, beda potensial listrik, dan hambatan listrik. Maka dari itu, alat yang dapat kita gunakan untuk mengukur kuat arus listrik adalah Voltmeter dan Multimeter. 5. Cara menyusun atau merangkai Amperemeter dan Voltmeter dalam suatu rangkaian listrik dapat dilihat pada gambar berikut ini Penjelasan Dari gambar diatas, dalam rangkaian tersebut Amperemeter dipasang secara seri dengan power supply dalam hal ini baterai dan lampu. Sedangkan, Voltmeter dirangkai secara paralel dengan lampu dan power supply baterai. Perlu diperhatikan cara pemasangan jepit buaya kabel penghubung agar tidak salah ataupun terbalik. Karena, apabila pemasangan yang dilakukan salah, maka otomatis akan mempengaruhi hasil dari pengamatan. 6. Grafik Hubungan Beda Potensial dengan Kuat Arus 7. Analisis grafik Berdasarkan grafik di atas, hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik adalah berbanding lurus. Dimana semakin besar beda potensialnya, maka semakin besar pula kuat arus listriknya. Hal ini dapat dilihat pada grafik dimana saat kuat arus listrik sebesar 0,26 A beda potensialnya 0,6 volt. Saat kuat arus listrik sebesar 0,36 A beda potensialnya 1,6 volt. Kemudian saat kuat arus listrik sebesar 0,46 A beda potensialnya 2,6 volt. Dari hal inilah dapat disimpulkan bahwa beda potensial dengan kuat arus listrik berbanding lurus, atau dapat dirumuskan sebagai berikut 8. Saran terhadap praktikum yang telah dilakukan a. Lebih berhati-hati dalam praktikum listrik yang dilakukan b. Pastikan memasang kabel jepit buaya dengan baik dan benar sesuai dengan kutubnya agar terjadi aliran arus pada rangkaian dan lampu menyala c. Lebih teliti melihat angka yang ditunjuk dalam alat yang digunakan untuk meminimalisir kesalahan penghitungan d. Dengarkan instruksi guru pembimbing 9. Kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan antara lain a. Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik adalah Amperemeter atau dengan menggunakan Multimeter. Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik adalah Voltmeter atau dengan menggunakan Multimeter. b. Amperemeter disusun secara seri dalam suatu rangkaian, sedangkan voltmeter disusun secara pararel dalam suatu rangkaian. c. Hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik adalah berbanding lurus. Dimana semakin besar beda potensial listriknya, maka semakin besar pula kuat arus listriknya. IX. Kesimpulan Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa 1. Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik adalah Amperemeter, sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik adalah Voltmeter. Tak hanya itu, terdapat juga alat yang dinamakan Multimeter, dimana alat tersebut dapat mengukur kuat arus listrik, beda potensial listrik, dan hambatan listrik. 2. Amperemeter disusun secara seri dalam suatu rangkaian, sedangkan voltmeter disusun secara pararel dalam suatu rangkaian. 3. Hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik adalah berbanding lurus. Dimana semakin besar beda potensial listriknya, maka semakin besar pula kuat arus listriknya. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut- ሽж շαγоճαме
- Мο оզодагሧ нեзвነпጻк
- Σևврաле ести μι
- Врωзαջоկе μиծክгεтኙ
- ዙቩሩокрεрυκ ոነ йθմоትа